LAPORAN HASIL WAWANCARA
BAB 1
Pendahuluan
Pada
masa sekarang ini, semua hal menuntut kita untuk lebih hebat lagi. Begitu juga
dengan sumber daya manusia yang dihasilkan. Oleh karena itu pendidik dan anak
didik menjadi hal yang patut diperhatikan. Pendidikan dimulai sejak anak
berusia dini, maka itu pendidikan mereka menjadi tanggung jawab sekitarnya sama
halnya dengan pendidik. Pendidik harus menciptakan situasi dimana timbul minat
belajar pada anak didik. Seni dan ilmu mengajar pada anak-anak pun menjadi
penting. Hal itu disebut juga dengan pedagogi.
Pemahaman
guru atas seni dan ilmu mendidik (pedagogi) merupakan bagian dari pengembangan
profesionalisme baik bagi pendidik maupun anak didik nantinya. Guru yang tidak
tahu atau kurang memahami ilmu mendidik akan memberlakukan peserta didik
sebagai objek pendidikan, bukan sebagai subjek pendidikan. Tanpa memahami pedagogi,
guru akan kering dalam mengembangkan materi pembelajaran. Peningkatan
kompetensi pedagogik guru akan
menghindarkan kegiatan pembelajaran bersifat monoton, tidak disukai siswa dan
membuat siswa kehilangan minat serta daya serap dan konsentrasi belajarnya.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
yang berkaitan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik. Hal ini berhubungan erat
dengan keputusan siswa untuk belajar lebih giat dan bermakna kepada guru
bersangkutan lantaran pengalaman belajar
yang berkesan.
Saat
ini banyak fenomena mengenai pendidikan yang terjadi. Banyak kekurangan yang
terjadi didalam proses mendidik. Berdasarkan fenomena tersebut, maka tujuan
dari wawancara ini adalah melihat dan menganalisis hal-hal apa yang menjadi
kendala dalam proses mendidik. Oleh karena pedagogi merupakan seni dan ilmu
mengajar untuk anak-anak, maka penulis mengambil subjek yaitu seorang guru SMP
pada sebuah sekolah negeri di sumatera utara.
BAB II
Hasil Wawancara
Identitas Guru
Nama/Inisial : D.M
Lama mengajar : 1988-2013
(sudah sertifikasi)
Tanggal wawancara : Minggu, 07-04-2013
Lokasi wawancara : Kediaman
subjek. Medan, Sumatera utara
Verbatim Wawancara
Pandangan guru tentang pendidikan
Saya
Menurut anda apa yang dimaksud dengan
mendidik?
Subjek
Mendidik adalah tentang
mengajarkan sesuatu yang belum diketahui agar pemahaman berubah dari yang tidak
tahu menjadi tahu.
Saya
Menurut
anda siapakah yang berperan dalam mendidik?
Subjek
Orangtua dan Guru
Saya
Hal-hal
apa sajakah yang menurut anda perlu diperhatikan dalam mendidik?
Subjek
Hmm, menurut saya hal seperti kepribadian, asal-usul serta
kondisi sosial juga harus diperhatikan.
Saya
Lalu,
apakah anda sudah memperhatikan hal-hal tersebut?
Subjek
Saya merupakan seorang wali kelas, dan hal-hal tersebut kurang lebih sudah saya perhatikan dalam kelas
bimbingan saya.
Saya
Baik, kita lanjut kepertanyaan
berikutnya
Motivasi yang mendasari pendidik
Saya
Apa hal-hal yang hendak dicapai dalam
mendidik?
Subjek
Mencerdaskan anak-anak
didik khususnya dalam mata pelajaran yang
saya ajarkan yaitu Matematika.
Saya
Apa hal-hal yang
menurut anda sulit dicapai?
Subjek
Kesulitan
yang sering saya alami adalah sulitnya menciptakan daya tarik khususnya pada
mata pelajaran ini.
Saya
Ooo iya.. Lantas apa
hal yang membuat anda ingin melakukan hal itu?
Subjek
Saya tahu
kalau matematika bukanlah pelajaran mudah. Oleh karena itu, saya ingin membantu
mereka untuk mengatasi matematika menjadi sebuah hal yang mudah. Saya ingin
menciptakan anak-anak indonesia
mencintai matematika, salah satu cara ya lewat mereka.
Saya
Apa komitmen anda akan
hal itu?
Subjek
Saya
berkomitmen bahwa saya akan berusaha sekuat yang saya bisa demi hal itu.
Saya
Baik, terimakasih atas jawaban-jawabannya,
kita lanjutkan kepertanyaan berikutnya...
Sudut pandang dalam melihat peserta
didik
Saya
Pertanyaan pertama. guru mengajar
dan tugas siswa?
Subjek
mendengarkan.
Saya
Guru mengetahui segalanya dan tugas siswa?
Subjek
Juga harus tau.
Saya
Guru berbicara dan tugas siswa?
Subjek
Mendengar.
Saya
Guru membuat peraturan dan tugas siswa?
Subjek
Melaksanakan
Saya
Guru memilih dan membuat pilihan dan
tugas siswa?
Subjek
Mematuhinya.
Saya
Guru bertindak dan tugas siswa?
Subjek
Mengikuti.
Filosofi Mengajar
Saya
Menurut anda hal-hal apa yang menjadi
kekurangan anda dalam mengajar ?
Subjek
Kesabaran. saya
kurang sabar kalau melihat ada anak yang lama mengerti
Saya
Lalu menurut anda, hal-hal apa yang
menjadi kelebihan anda dalam mengajar?
Subjek
Saya
menguasai materi. Saya senang membuat humor
Saya
Baik.
Kita lanjut ke pertanyaan berikutnya..
Pendekatan dalam mengajar
Saya
Apakah anda mengetahui
nama-nama siswa dan memanggil nama mereka ?
Subjek
Ya
khususnya kelas bimbingan saya.
Saya
Apakah
anda sering bertanya kepada siswa ketika ada yg kesulitan?
Subjek
Sering.
Saya
Apakah
anda sering bersenda gurau ?
Subjek
Sering.
Saya
Apa bentuk apresiasi
anda ketika murid anda berprestasi atau bisa menjawab soal yang anda berikan?
Subjek
Saya
selalu mengapresiasi hal itu dengan pujian.
Saya
Apakah
anda mengetahui dan memahami perbedaan karakteristik siswa anda ?
Subjek
Ya saya selalu
berusaha memahami mereka.
BAB III
Pembahasan
Acuan
penulis dalam membuat pedoman wawancara berasal dari setiap bab dari buku
pedagogi, andragogi, dan heutagogi karangan Prof.Dr.Sudarwan Danim. Setiap
topik yang ingin digali diambil dari satu bab yang dirasa tepat untuk dijadikan
acuan. Pertanyataan-pertanyaan tentang
topik pertama yaitu Pandangan guru tentang pendidikan dirangkum dari Bab 9,
pertanyaan topik kedua yaitu tentang motivasi yang mendasari pendidik diambil
dari bab 16. Pertanyaan topik ketiga yaitu tentang Sudut pandang dalam melihat
peserta didik diambil dari bab 8. Pertanyaan topik keempat yaitu tentang
filosofi mengajar diambil dari bab 2. Pertanyaan topik kelima yaitu tentang
pendekatan dalam mengajar diambil dari bab 1.
Bab 9 yang menjadi acuan bagi topik pertama berbicara mengenai
Pendidikan Humanis. Dalam buku dikatakan bahwa “Setiap tatanan pendidikan yang
buruk dan berlangsung lama, pasti menemukan perlawanan. Sistem dan gaya
pendidikan yang menindas tidak mungkin berlangsung sepanjang sejarah. Guru dan
siswa harus bersama-sama berada dalam koridor humanisasi. Untuk mencapai hal
itu guru harus menjadi mitra bagi siswa dalam hubungan antarsesama mereka”.
Dari hasil wawancara, penulis menginterpretasi bahwa guru tersebut kurang lebih
sudah melakukan pendidikan humanis. Hal itu tampak dari kombinasi jawaban guru
tersebut bahwa mendidik bukanlah hanya mendidik tetapi mendidik juga memerlukan
pendekatan yaitu dengan mengenal masing-masing anak didik melalui kepribadian,
asal-usul serta kondisi sosial nya.
Bab 3 yang menjadi
acuan bagi topik kedua berbicara mengenai Profil guru yang diinginkan. Dalam
buku halaman 32 ada karakteristik calon guru yang dikehendaki, beberapa
diantaranya adalah poin (i), (n), (t) dimana guru diharapkan memiliki ambisius,
harapan tinggi, dan semangat. Jika dilihat dari jawaban guru, guru tersebut
sudah memiliki visi dan misi, komitmen serta harapan yang kuat, sehingga hal
itu menjadikan motivasi intrinsiknya dalam mengajar menjadi kuat.
Bab 8 yang menjadi
acuan bagi topik ketiga berbicara mengenai pedagogi tertindas dan perbankan
pendidikan. Pada halaman 79-80 ada membahas mengenai sikap kontradiksi. Sesungguhnya
guru yang baik adalah guru yang memiliki sikap kontradiksi yang minim. Dari
hasil wawancara, penulis menginterpretasi bahwa guru masih memegang konsep
bahwa dalam proses belajar-mengajar, guru merupakan pemilik otoritas. Jadi,
konsep pengajaran masih dalam konsep teacher-centered.
Bab 2 yang menjadi acuan
dalam topik keempat berbicara mengenai mengajar, ahli pedagogi, dan paradigma
belajar. Seperti yang kita ketahui bahwa filosofi
adalah hal-hal mengenai kebijaksanaan, dasar dasar pengetahuan, dan proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai sesuatu. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan
secara tidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Setiap
filosofi individu akan dikembangkan dan akan mempengaruhi prilaku dan sikap
individu tersebut. Dari kombinasi jawaban-jawaban guru tersebut dapat
dikatakan, guru sudah memiliki filosofi mengajar yang cukup baik walaupun masih memiliki
kekurangan. Guru memberikan kebijaksanaan bahwa ketika dia mulai mengetahui
bahwa kekurangannya muncul. Guru tersebut juga memiliki dasar pengetahuan yang
baik, dan banyak hal yang memperngaruhi filosofi mengajarnya sehingga menurut
penulis guru tersebut memiliki filosofi yang baik dalam mengajar meskipun masih
memiliki kekurangan.
Bab
1 yang menjadi acuan dalam topik kelima berbicara mengenai Seni dan ilmu
mengajar. Pada halaman 12 ada tertulis mengenai 5 hal yang dapat dilakukan guru
dalam membantu siswa berkembang secara baik. Kelima hal itu adalah; menaruh
harapan tinggi pada siswa, menekankan hal positif, ramah dan jujur, berteman
baik dengan siswa, tidak menyerah dalam menghadapi perilaku siswanya. Hal-hal
tersebut sudah tampak dari jawaban-jawaban guru seputar perilaku mengajarnya.
Guru tersebut memberikan humor ketika suasana sudah terlihat tidak kondusif,
memberikan apresiasi dengan bentuk pujian, dan juga mencoba memahami siswanya.
BAB IV
Kesimpulan
Banyak
kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil
wawancara dan pembahasan diatas, yakni:
A. Guru
merupakan wali kelas yang cukup baik
B. Guru
memiliki filosofi mengajar yang cukup baik
C. Guru melakukan pendekatan yang baik dengan siswa
dengan mencoba memahami perbedaan karakteristik siswanya
D. Guru
sudah memiliki motivasi intrinsik yang baik dalam mengajar
E. Guru
mematuhi peraturan seperti tidak boleh terlambat, berpakaian sopan,dll
F. Guru
sudah melakukan kurang lebih aplikasi dari pendidikan humanis
G. Guru
memiliki masa kerja dan sertifikasi sehingga dapat dikatakan bahwa guru
tersebut sudah memiliki pengalaman mengajar yang cukup matang
H.
Guru mengetahui hal-hal apa yang menjadi kekurangannya seperti
kurang sabar dan dan mencoba menyeimbangkannya dengan humor
I.
Guru
tidak menggunakan konsep student-centered
J. Guru
kekurangan seni dalam mengajar sehingga cenderung menggunakan strategi lama
terus menerus
K. Guru memberikan reward yang monoton
BAB V
Testimoni dan Saran
ü Testimoni
Terus terang saya merasa tugas ini
menjadi sebuah tantangan. Saya ingin melihat apa yang bisa saya gali mengenai
pendidikan di indonesia. Maka saya mencoba untuk menjadikan setiap bab menjadi
acuan saya dalam membuat pedoman wawancara. Saya berterimakasih kepada Dosen
pengampu yang banyak memberikan feedback selama
proses perkuliahan. Saya mendapat banyak hal dari pedagogi ini, saya mengetahui
fenomena apa yang marak terjadi dari laporan ini. Dan saya menjadi mengerti
bahwa menjadi pedagogis sejati membutuhkan banyak usaha besar. Saya mengucapkan
banyak terimakasih untuk subjek yang bersedia saya wawancara dan kepada semua
orang yang membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun laporan ini.
ü Saran
-Pemerintah harus lebih
memperhatikan kesejahteraan pendidikan
-Pemerintah harus
banyak melakukan training kepada guru
-Guru harus
berkoordinasi dalam memperhatikan setiap keluhan siswa
-Peserta didik harus
terlebih dahulu mempunyai minat intrinsik belajar , dll.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Prof. Dr. Sudarwan
Danim. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Penerbit Alfabet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar