yay!

Rabu, 24 Oktober 2012

tugas review jurnal psikologi belajar..

review jurnal tentang pemrosesan informasi. identitas jurnal sebagai berikut :


Judul                           : PENERAPAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Penulis                         : M.A. Al Irsyad, Gajah, Demak

Instansi Penulis      : Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang




Abstrak :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode experiential learning dalam proses pembelajaran sains IPA dan peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD setelah diterapkan metode experiential learning. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat siklus. Tehnik pengumpulan data hasil belajar kognitif dengan post tes, afektif dengan angket, dan psikomotorik yang diperoleh dari lembar pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode experiential learning dalam pembelajaran sains IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas lima sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa pada tiap siklusnya.


Keywords  :

natural science outcome; experiential learning methods and natural science learning process


Latar belakang penelitian  :


Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas lima di SD Negeri 01 Kalipucangkulon 01 Jepara pada bulan Januari tahun 2008 didapatkan informasi bahwa hasil belajar sains siswa kelas lima adalah 62.9. Sedangkan Mulyasa (2002) menyatakan untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi standar ketuntasan individu adalah 65. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa di SD tersebut masih belum memenuhi kriteria standar ketuntasan belajar.
Hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan satu macam metode belajar yaitu ceramah, sehingga perkembangan kognitif anak hanya akan mengarah kepada verbalisme dan menjadi kurang bermakna. Pembelajaran sains IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sesuatu sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Mengingat bahwa pendidikan sains IPA di sekolah dasar menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa, metode experiential learning sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi cahaya dan sifatnya karena berkaitan erat dengan pengalaman yang didapat siswa dari kehidupan sehari-hari. Dalam metodeexperiential learning siswa diajak untuk  memandang secara kritis kejadian yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan penelitian sederhana untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kemudian menarik kesimpulan bersama.


Metode penelitian  :

Sumber data penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas lima SD Negeri 01 Kalipucangkulon 01 Jepara. Data kualitatif diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil postes yang diberikan tiap akhir siklus. Data hasil belajar psikomotorik diperoleh melalui lembar observasi yang diamati pada tiap siklus. Data hasil belajar afektif yang diperoleh melalui lembar angket afektif siswa yang diberikan pada awal dan akhir pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan tekhnik analisis deskriptif persentase dan uji t.


Hasil penelitian  :

Peningkatan hasil belajar afektif setelah penerapan metode experiential learning dikarenakan metode experiential learning mengajak siswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai ratarata dan ketuntasan klasikal siswa meningkat secara signifikan.


Kesimpulan  :

Berdasarkan hasil penelitian ,didapat bahwa Penerapan metode experiential learning dalam pembelajaran sains IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas lima SD Negeri Kalipucangkulon 01 tahun ajaran 2007/2008. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa yang dapat dilihat pada tiap siklusnya.

klik link disini

Minggu, 21 Oktober 2012

Tugas UJIAN TENGAH SEMESTER :)


Rencana Simulasi Belajar

Nama kelompok :
Serefhy Meilani   09-081

Teori Piaget mengatakan bahwa proses interaksi dengan lingkungan menghasilkan skema. Skema merupakan pengetahuan kita tentang suatu hal ataupun peristiwa. Contohnya “Seorang anak memiliki skema tentang bunga mawar. Pengalaman awal anak adalah melihat bunga mawar yang berwarna merah, lalu anak beranggapan bahwa semua bunga mawar  adalah berwarna merah. Suatu saat, anak melihat sekuntum bunga mawar yang berwarna putih. Anak perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang bunga mawar untuk memasukkan jenis bunga mawar yang baru ini. Jadi pada kasus ini skema anak adalah semua bunga mawar berwarna merah.
Piaget membagi proses skema menjadi 2 yaitu :  Asimilasi dan Akomodasi.
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Pada contoh diatas anak melihat bunga warna merah dan mengasimilasikannya menjadi “bunga mawar”.
Akomodasi adalah penyesuaian yang melibatkan pengubahan skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Pada contoh diatas, anak melihat bunga mawar warna putih dan mengubah skemanya tentang bunga mawar merupakan proses akomodasi.
Setelah proses penyesuaian tersebut maka mucullah yang disebut dengan equilibrium. Equilibrium merupakan keadaan seimbang antara kognisi dengan lingkungan.
Dengan teori tersebut, maka kami akan membuat suatu simulasi mengenai proses Skema, Asimilasi dan Akomodasi yang akan disimulasikan. Thema yang kami angkat sesuai dengan teori piaget berkaitan dengan lansia.

Perlengakapan simulasi:
-          Laptop
-         Teori inti mengenai lansia dan teori piaget
-          Video mengenai Lansia



Tata cara simulasi:
1.    Presentasi teori dasar
2.    Mengajukan pertanyaan seputar video yang akan ditampilkan
3.    Menonton video
4.    Menanyakan kembali pertanyaan sehubungan dengan video yang telah diputar
5.    Presentasi teori tentang lansia
                                                                               
Pembahasan

Dengan simulasi tersebut maka kita akan betul-betul merasakan wujud nyata dari teori piaget sendiri. Dapat disimpulkan bahwa bahwa proses asimilasi dan akomodasi berlangsung dalam kehidupan kita sehari-hari. Setelah kami menunjukkan dan menjelaskan video tersebut, maka teman-teman mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dan informasi baru yang disebut proses asimilasi dan akomodasi pada teori Piaget.